MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

22 Februari 2013

Guru Merokok di Lingkungan Sekolah

Merokok tidak baik bagi kesehatan. Anak kecil juga tahu hal ini. Maka sekolah sebagai lembaga pendidikan formil cenderung memiliki peraturan yang nyaris seragam; siswa dilarang merokok. Baik di luar sekolah maupun di dalam lingkungan sekolah, apalagi jika sambil mengenakan seragam sekolah . Akan tetapi bagaimana jika yang melakukan merokok di lingkungan sekolah adalah guru? Apakah berlaku peraturan yang sama? Adakah sekolah yang telah menerapkan peraturan khusus bagi guru yang perokok?  
Di sebuah sekolah saya pernah menyaksikan tiga orang siswa dihukum gurunya dengan memaksa mereka harus menghisap rokok tiga atau empat batang sekaligus karena ketahuan merokok di lingkungan sekolah pada jam belajar. Sebuah pemandangan yang sangat tidak nyaman. Setidaknya bagi saya. Mengapa? Karena saya tahu betul guru yang menghukum siswa tersebut juga perokok. Bahkan sering merokok di lingkungan sekolah. Terkadang juga menyuruh siswa membelikan rokok untuknya. Oh my God…! 
Melarang siswa merokok sementara guru masih ‘gentayangan’ merokok di lingkungan sekolah (atau pun di luar lingkungan sekolah) adalah sesuatu yang sia-sia. Alangkah indahnya jika peraturan merokok ini juga berlaku bagi guru. Jika perlu guru yang sudah kecanduan merokok sharing ke siswa, bagaimana perasaannya mengalami ketergantungan dengan rokok. Atau guru yang mempunyai pengalaman berhasil membebaskan diri dari kecanduan merokok sharing tips-tipsnya ke siswa. Dengan begitu siswa akan menyadari bahaya merokok dari orang yang langsung telah menjadi ‘korban’ (apa iya sih bisa disebut korban?)
Selain itu pengelola sekolah juga harus balance dalam menerapkan peraturan. Khususnya dalam hal merokok. Jika siswa dilarang merokok di lingkungan sekolah maka guru juga. Jika siswa dilarang merokok di luar lingkungan sekolah, maka guru juga. Terkadang yang membuat miris ada (oknum) guru yang berpoto-ria dalam pose sambil merokok di lingkungan sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah lalu poto tersebut di-share di jejaring sosial. Sungguh th…e…r…l…a…l…u…! 
Menyikapi masalah merokok tidak ada metode paling tepat kecuali metode keteladanan.

1 komentar:

  1. 1. Bagi guru perokok yg menyadari kekeliruannya (merokok) dan menjelaskan kpd anak didiknya bahwa merokok tdk ada manfaat sama sekali dan harus kita hindari = HEBAT
    2.Bagi guru perokok yg TDAK menyadari kekeliruannya (merokok) dan TIDAK menjelaskan kpd anak didiknya bahwa merokok tdk ada manfaat sama sekali dan harus kita hindari, malahan menyuruh siswa membelikan rokok untuknya= BEJAT
    Pilih mana?

    BalasHapus

Komentar 'Yes' but Spam...oh...'No'...!