MOHON MAAF, PELAWISELATAN DOT BLOG SPOT DOT COM SEDANG DALAM PROSES RENOVASI. HARAP MAKLUM UNTUK KETIDAKNYAMANAN TAMIPLAN. Semoga Content Sharing Is Fun Memberikan Kontribusi Positif Bagi Pengunjungnya. Semua Artikel, Makalah yang Ada Dalam Blog Ini Hanyalah Sebagai Referensi dan Copast tanpa menyebutkan Sumber-nya Adalah Salah Satu Bentuk Pelecehan Intelektual. Terimakasih Untuk Kunjungan Sahabat

25 September 2009

Award di Awal Syawal 1430 H



Waktu berjalan seperti anak panah, begitulah ungkapan Umar bin Khattab. Tanpa terasa Ramadhan 1430 H telah berlalu. Semoga amal ibadah kita di Ramadhan yang lalu diterima Allah SWT dan masih diberi waktu untuk bertemu Ramadhan tahun depan. Amin.

Sudah lama tidak posting, ya biasalah karena suasana lebaran jadi waktu terlewatkan untuk silaturrahmi dan bermaaf-maafan dengan kerabat di alam nyata. Sekarang mengunjungi kerabat di dunia maya. He he he…

Begitu lihat site ‘ndiri, ternyata ada award dari sahabat blogger aan. Termakasih teman. Sesuai dengan amanah darimu, award ini akan saya share ke 10 sahabat blogger lainnya, yaitu:
1. Asep Hidayathariri
2. Jayadi Gusti
3. Jimox
4. Eko Wurianto
5. Ibnu Kus
6. Mbak Wien
7. Yulinda Rohedy Yoshoawini
8. Mind Author
9. Aisya Lifeline
10. Wilyo Alsyaf

Aturanya sobat bloger harus menyertakan link2 berikut:

1. kupu.miss.oemang
2. shulayman
3. Imenoreh
4. Shulayman
5. Satriacell
6. emomyself.
7. ikhsanu
8. Ginanjar
9. Coretanku
10. SHARING IS FUN ( ini adalah link saya, taruh link sobat di no 10 ) jadi nantinya Sharing is Fun menjadi no 9 dst..untuk lebih jelasnya bisa lihat aturanya di sobat /http://aanworld.blogspot.com/ atau di sobat /http://anjar-kluwut.blogspot.com/

Yap tetap semangat blogger Indonesia dan salam kreativitas. Semoga postingan-postingan anda memberi inspirasi positive bagi pengunjungnya. Mumpung masih suasana Syawal dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan:


SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
MINAL AIDIN WAL FAIZDIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
Selengkapnya...

13 September 2009

Lab Impian....


Seperti mimpi rasanya ketika Departemen Agama Pusat (Jakarta) mengabulkan proposal laboratorium bahasa yang diajukan Madrasah Aliyah Al Washliyah Pangkalan Brandan beberapa bulan yang lalu. Betapa berbunganya hati ketika property yang diimpi-impikan tiba di Madrasah. Dengan kerja keras professional para tehnisi yang dikirimkan, maka semua perlengkapan telah terpasang dengan apik. Hanya saja selintas setting laboratorium ini sedikit berbeda dari laboratorium bahasa pada umumnya. Yaitu dinding penyekat antar siswa ditiadakan. Hal ini sengaja dilakukan mengingat selain lab difungsikan untuk lab bahasa, juga dapat dipergunakan sebagai lab multimedia.



Para tehnisi professional yang bertugas memasang instalasi property bekerja siang malam lo. Lihat aja dokumentasi berikut ini. Walaupun dalam suasana Ramadhan mereka bekerja hingga larut malam ditemani Kepala Madrasah, Ibnu Yusuf, S.Ag

Madrasah Aliyah Al Washliyah Pangkalan Brandan yang berlokasi di Jalan Tanjung Pura Gg. Pipa Gas Pelawi sering disebut masyarakat sekitar dengan sebutan Kampus alias Kampung Sawah. Ha ha ha…gak perlu berkecil hati lagi, la wong memang lokasinya di daerah persawahan. Jika hujan deras jalan menuju ke madrasah banjir. Seperti ini nih… hi hi hi…


Ya begitulah sekolah kami, temans. Walaupun begitu kondisinya tetap semangat. Apalagi ketika belajar mempergunakan lab impian. Beginilah suasana ketika beberapa guru belajar bersama dibawah bimbingan instruktur Mr. Nursalim dari Jakarta.

Satu lagi tantanga buat guru, harus mampu mengimbangi dinamika teknologi sebagai media pembelajaran sekalipun tugas di ujung kampung. Yap…never old to learn.
Terimakasih kepada Departemen Agama yang telah memperhatikan madrasah di tengah sawah ini. Dan semoga kami dapat menjaga amanah dengan mengelola lab ini sebaik-baiknya sesuai dengan fungsinya. Amin….!!



Selengkapnya...

10 September 2009

Sehari Ramadhan-an di Dusun Gotong Royong



Menyampaikan dakwah kepada anak-anak yang berusia 9 – 12 tahun (siswa SD) memang gampang-gampang susah. Sebagaimana yang kita ketahui, usia-usia segini bawaaannya gak bisa duduk diam. Ya seperti lagu Kumpul Bocah-nya mbak Vina Panduwinata…… Pinggulnya selalu goyang… menari jaipongan…. Ha ha ha…. Manalah bisa mereka duduk diam mendengarkan ceramah/dakwah dengan duduk tenang. Jikapun bisa gak lebih dari 10 menit. Nah pada hari Senin 7 September kemarin bertepatan dengan 17 Ramadhan 1430 H saya membantu seorang teman yang punya gawe kegiatan Studio Ramadhan di dusun Gotong Royong, sebuah dusun yang berada di wilayah Desa Tangkahan Durian Kecamatan Brandan Barat. Pada momen ini kami mencoba menyampaikan dakwah kepada anak-anak seusia Laskar Pelangi itu dengan menggunakan media IT. Wah seru banget temans respond anak-anak itu. Nih saya share selama perjalanan plus kegiatan di sana.

Sebenarnya partisipasi saya dalam kegiatan ini serba mendadak dan diluar rencana sebelumnya. Senin pagi itu, seorang teman bernama Muhammad Syaiful Amri, S.Pd.I call saya. Ingin pinjam CD yang bagus buat ditonton anak-anak dalam kegiatan Studio Ramadhan yang diprakarsainya. (jika temans masih ingat dengan artikel saya beberapa bulan yang lalu yang berjudul KUTEMUKAN TITISAN LINTANG DI SANA, tentu ingat dengan nama itu. Ya, dialah salah satu guru MTs Al Hidayah Sei Tualang, yang walaupun rumahnya di ujung dusun, yaitu Dusun Gotong Royong, tetapi memiliki nyali luar biasa untuk belajar dan membina Dusunnya. Sekarang ia sedang menyelesaikan program Pasca Sarjana-nya di IAIN Medan dan namanya termasuk dalam salah satu calon penerima beasiswa di kampusnya. Pokoke Te…..O…..Pe…. Be… Ge ….Te…. lah…!!).

Sayang sekali CD-CD saya karya Harun Yahya yang sangat bagus buat anak-anak, apalagi dalam membina aqidah mereka semua saya copy ke laptop, karena CD nya pun saya pinjem dari keponakan. Hanya satu CD tersisa yaitu Keajaiban Otak masih karya Harun Yahya juga. Tidak ingin mengecewakan seorang teman yang begitu gigih memperhatikan maslahat umat, apalagi itu untuk generasi seusia laskar pelangi, maka saya kasi ide aja untuk putar CD nya menggunakan in focus. Ketiadaan slide layar tidak masalah, yang penting ada dinding yang bagus pengganti layar. Tapi sebagai konsekuensi ide tersebut saya ya harus ikut ke lokasi kegiatan untuk mengoperasikan semua perangkat itu. Syaiful hampir tidak menduga jika saya mau ke kampungnya. Saking senangnya dia rela antar jemput saya. (he he he..belum tau dia kalo saya emang paling doyan mengunjungi kampung-kampung orang untuk urusan beginian…. Lagian saya hari ini emang pengen refreshing, setelah beberapa hari ‘kerja bakti’ di depan computer terus. Tapex dech…!)

Alhamdulillah, Allah selalu kasi kemudahan pada orang-orang yang mempunyai niat baik. In focus kami dapatkan pagi itu juga. Setelah beres semua perangkat, kami berangkat. Dari kota Pangkalan Brandan sampai Simpang Bukit Mas Besitang jalan masih nyaman-nyaman saja. Begitu mulai menuju desa Sei Tualang…hmmm….mulai seru deh. Dan klimaksnya ketika Desa Sei Tualang dilewati menuju ke Dusun Gotong Royong, lokasi kegiatan… Woowww…. Subhanallaah…. Jalan yang harus ditempuh naik turun bukit dengan kondisi jalan tidak beraspal, hanya tanah kuning yang dilapisi kerikil. Berkenderaan sepeda motor dengan merek Suzuki sambil membawa laptop plus infocus hmm… perlu kehati-hatian ekstra jika tidak ingin barang-barang jatuh (atau orangnya sendiri yang jatuh…hiiiii). Belum lagi tanjakan plus tekongan-tekongan dengan jurang di sampingnya. Tapi saya tidak merasa khawatir, karena saya bersama orang yang sudah cukup terlatih bertahun-tahun melalui jalan-jalan ini. Saya cuma mikir, jika malam hari jalan di sini seperti apa ya ? (karena si Syaiful ini sering malam-malam berangkat ke Medan memburu masuk kuliah pagi hari di IAIN Medan). Waktu saya tanya hal ini dengan nyantai dia bilang…. “Ya Ibu, namanya juga kampung sendiri. Kalopun ada setannya, sudah jadi kawan saya mereka itu Bu.” Busyeet dah… Tapi ia juga sih…. Segala sesuatu itu “Alah bisa karena biasa…”

Setelah lebih kurang 1 jam perjalanan (saya perkirakan jarak yang kami tempuh sekitar 60 km….. lebih mungkin…..) kamipun sampai di lokasi kegiatan, yaitu Mesjid dusun Gotong Royong (ups maaf teman…saya lupa nama mesjidnya). Ternyata di sana kami telah ditunggu kira-kira 40-an orang anak. Begitu mereka melihat kami tiba, langsung bersorak….. “Hore…..jadi nonton pake laptop…!!” (Ternyata Syaiful dah kasi bocoran ke mereka sebelum jemput saya. Lagian program 4 mata ala Tukul telah membuat seluruh lapisan masyarakat kita segala umur begitu familiar dengan kata ‘laptop’, walaupun cuma lihat di TV. He he he….). Dan bocah-bocah itu berebutan menyalami saya…. Wuih….bener-bener pemandangan yang menakjubkan…!! Benar-benar sikap khas bocah-bocah di kampung….. polos…jujur….spontan….dan…energik..tapi….tetap santun….!!
Setelah semua perangkat terpasang dengan baik, mereka mulai menonton. Pertama yang saya sajikan adalah kisah Semut yang memiliki kehidupan sosial sungguh menakjubkan, dilanjutkan dengan kisah Lumba-lumba yang menjadi inspirasi manusia dalam menciptakan teknologi. Ketika mereka asyik menonton saya justru asyik melihat ekspresi mereka yang lucu-lucu. Lihat aja poto-poto ini… he he he….



Ketika mendekati waktu zuhur kegiatan break, siap-siap shalat zuhur berjamaah. Ada lagi pemandangan yang lucu temans. Yaitu ketika mengambil air wudhu. Diantara jamaah ada yang masih berusia 3 - 5 tahun, so bisa dibayangin repotnya kakak-kakak panitia membantu bocah-bocah ini mengambil air wudhu.
Sebenarnya kegiatan ini telah berjalan selama 3 hari, dimulai Jum’at 4 September 2009. Kegiatan mereka cukup padat. Selama 3 hari anak-anak tersebut belajar menghafal bacaan shalat lengkap dengan artinya, menghafal surat-surat pendek, berlatih mimpim do’a setelah selesai shalat berjamaah, dan berlatih ceramah layaknya Da’i cilik (selama kegiatan mereka tidak pulang, menginap di mesjid). Terkadang mereka diajak belajar secara outdoor untuk lebih mendekatkan dengan lingkungan dan mengagumi ciptaan Allah SWT. Wilayah dusun Gotong Royong yang berbukit-bukit sangat mendukung kegiatan ini. Mereka diajak hiking bareng, kalau sudah capek maka mereka meneriakkan kalimat takbir….. Allahu Akbar….!!! Sungguh….beda dampak takbir yang mereka kumandangkan di telinga… ada yang bergetar di sudut hati. Terus terang saya salut dengan metode-metode yang digunakan Syaiful.
Iseng sempat saya bertanya, “Apa gak ada yang ngambek minta pulang?” (karena ada yang masih kecil banget). Eh ternyata di hari pertama ada juga yang nangis, kangen sama mamak katanya. Tapi setelah dibujuk kakak-kakak panitia gak jadi tuh. Malahan ada diantara mamak-mamak mereka yang datang berkunjung justru nangis melihat anaknya mengikuti kegiatan. Gak tau juga apakah itu tangisan terharu atau kangen sama anaknya. He he he…..

Selesai shalat zuhur, sebagai akhir kegiatan kami menyajikan film Laskar Pelangi. Film yang mereka tunggu-tunggu. Ya, karena ini hari terakhir mereka dibiarkan relax, tapi tetap memberikan nilai-nilai pembelajaran yang islami. Rencananya ba’da ashar mereka dilepas pulang ke rumah orang tuanya masing-masing.

Sehari ngikutin kegiatan Ramadhan-an bersama anak-anak di dusun gotong royong ini sungguh seru. Walaupun mereka anak-anak kampung tapi sangat familiar diajak ngobrol. Mereka juga sangat interest dengan perangkat IT. Beruntung lah dusun gotong royong, memiliki pemuda berdedikasi mulia seperti Syaiful ini. Sangat sulit mencari pemuda berpendidikan Pasca Sarjana yang masih mau memperhatikan generasi muda di kampungnya. Sehari saya di sana, saya lihat betapa patuh dan hormatnya anak-anak dan remaja mesjid di sana kepadanya. Memang dia layak menerima perlakuan itu. Semoga sukses selalu untukmu teman, dan namamu yang tercantum sebagai calon penerima beasiswa itu, akan menjadi kenyataan sebagai penerima bea siswa….bukan calon. Insya Allah….!!!
Dalam perjalanan pulang saya jadi teringat dengan dua sahabat blogger saya, yaitu Beranda Brandan dan Brandankoe. Mereka juga doyan travelling ke kampung-kampung seperti ini.
Selengkapnya...